Monday, January 19, 2015

10 Planet Paling Menakutkan Di Dunia

10 Planet Paling Menakutkan Di Dunia

10 Planet Paling Menakutkan Di Dunia - Jagat raya miliki jutaan bintang. Tak bisa dihitung secara pasti sebab langit seakan tak miliki dinding. Namun 10 Planet Paling Menakutkan Di Dunia berikut, jangan berani bermimpi untuk mengunjunginya. Menurut situs Listverse, planet-planet ini tak sekadar tak bisa ditinggali, namun juga mematikan.

10. Planet Karbon



Planet ini disebut demikian sebab miliki kadar karbon yang cukup tinggi. Air lautnya berupa minyak mentah dan tar. Permukaan planet menggelembung dengan bau busuk metana.

9. Neptunus

 

Planet ini miliki arus angin yang mengerikan. Disebut Jet-Stream, kecepatannya bisa sampai 1.500 mil per jam dengan membentuk badai seukuran planet Bumi. Jika ada manusia di sana, kemungkinan akan hancur dan hilang terhempas akibat pusaran angin yang kuat.

8. 51 Pegasi b



Planet ini berukuran 150 kali lebih besar dari Bumi yang sebagian bear mengandung hidrogen dan helium. Planet 51 Pegasi b miliki suhu yang luar biasa panas. Temperaturnya bisa mencapai 1.000 derajat celcius. Dengan udara panas ini bisa akibatkan angin kencang hingga 1.000 km per jam.


7. COROT exo-3b

 


Dengan massa 20 kali lebih berat dari Jupiter, manusia akan bertambah berat 50 kali lipat di planet. Coba bayangkan jika ada seekor gajah yang menimpa Anda. Itulah rasanya bila hidup di planet COROT exo-3b.


6. Mars


 


Planet Mars dikenal dengan badai debunya. Badai ini bise bergerak cepat ke seluruh planet dalam beberapa jam saja. Badai debu ini ada karena partikel debu di udara menyerap sinar matahari serta pemanasan atmosfer di sekitarnya.

5. WASP-12b

 


Planet ini adalah planet terpanas yang pernah ditemukan. Suhu di permukaan bisa capai 2.200 derajat celcius. Permukaan planet WASP-12b miliki temperatur setengah dari suhu permukaan matahari. Bayangkan saja bagaimana dahsyatnya.


4. Jupiter



Planet ini kerap dilandai badai disertai angin berkecepatan 400 mill per jam. Badai tersebut juga diikuti kilatan petir 100 kali lebih terang daripada bumi.


3. Pluto

 
Pluto secara teknis tidak dikategorikan sebagai planet. Di Pluto sendiri suhu permukaan bisa mencapai minus 238 derajat celsius. Anda bisa membayangkan bagaimana dinginnya suhu di permukaan Pluto.

2. CoRoT-7b



Planet ini tak miliki karbon dioksida, air, dan nitrogen. Selain taklaik huni palnet CoRoT-7b miliki bahaya vulkanik yang cukup tinggi. Bahkan lebih berbahaya lagi daripada planet Jupiter yang milki 400 gunung berapi aktif yang bisa meletus setiap saat.


1. Venus



Planet ini miliki gas beracun yang sangat berbahaya. Meski miliki gravitas 90% dari Bumi namun planet ini miliki tekanan 100 kali dari Bumi. Jika berjalan di permukaan Venus akan seperti berjalan di kedalaman 3.000 meter dalam air. Ini belum ditambah suhu temperatur yang mencapai 475 derajat celcius.

Nah, itulah 10 Planet Paling Menakutkan Di Dunia semoga menambah wawasan anda.

Jarak Matahari ke Setiap Planet

Jarak Matahari ke Setiap Planet

Daftar planet dan jarak rata-rata planet dengan matahari dalam tata surya adalah seperti berikut:

Mulai Kamis (24/8/2006) jangan pernah terpeleset mengucapkan Planet Pluto.
Karena sejak hari itu, Pluto sudah tidak lagi berhak menyandang predikat sebagai planet.
57,9 juta kilometer ke Merkurius
108,2 juta kilometer ke Venus
149,6 juta kilometer ke Bumi
227,9 juta kilometer ke Mars
778,3 juta kilometer ke Jupiter
1.427,0 juta kilometer ke Saturnus
2.871,0 juta kilometer ke Uranus
4.497,0 juta kilometer ke Neptunus
Terdapat juga lingkaran asteroid yang kebanyakan mengelilingi matahari di antara orbit Mars dan Jupiter.
Karena rotasinya terhadap sumbu masing-masing, garis khatulistiwa menjadi lingkar terpanjang yang terdapat di setiap planet dan bintang.

Mengenal Venus, Planet Yang Paling Terang

Mengenal Venus, Planet Yang Paling Terang

Venus adalah planet kedua terdekat dari Matahari. Planet ini sangat terang jika dilihat dari Bumi, kecerlangannya hanya kalah dari Matahari dan Bulan. Karenanya Venus pun bisa disebut sebagai “bintang” paling terang di langit. Dan mungkin karena itu planet ini dinamai Venus sang Dewi Cinta dan Kecantikan, atau Aphrodite dalam peradaban Yunani kuno.
Citra Venus diambil oleh wahana Mariner 10 (Sumber: nunes, astrosurf.com)
Citra Venus diambil oleh wahana Mariner 10 (Sumber: nunes, astrosurf.com)
Venus telah menjadi perhatian banyak kebudayaan sejak lama. Para penduduk suku Maya menjadikan Venus sebagai penanda waktu dalam sistem kalendernya karena mereka dapat hitung dan prediksikan kemunculannya yang periodik bergantian di langit timur dan barat. Seperti juga Merkurius, Venus juga awalnya salah diidentifikasi oleh beberapa kebudayaan sebagai 2 objek yang berbeda ketika ia muncul bergantian di timur dan di barat. Misalnya ada yang menyebutnya Eosphorus ketika muncul di pagi hari (ada juga yang menyebutnya sebagai Lucifer) dan Hesperus ketika muncul di sore hari.
Di tahun 1600-an ketika masyarakat ramai mencibir teori/model alam semesta heliosentris (karena saat itu yang sedang populer adalah teori/model geosentris), Venus menjadi salah satu objek kunci yang membantah geosentrisme. Pengamatan Galileo terhadap Venus menggunakan teleskop menunjukkan bahwa Venus memiliki fase sebagaimana halnya Bulan. Fakta ini menegaskan bahwa Venus mengelilingi Matahari, berbeda dengan pandangan Ptolemius dan penganut geosentrisme yang mengira Venus dan Matahari mengelilingi Bumi. Karena apabila begitu, Venus tidak akan menunjukkan perubahan fase. Ditambah dengan beberapa bukti pengamatan lainnya di tahun-tahun sesudahnya, geosentrisme pun semakin tergeser.
Jaman semakin modern dan pengamatan Venus pun semakin banyak dilakukan. Pengetahuan kita tentang planet ini juga bertambah. Awalnya Venus dikatakan planet yang paling mirip dengan Bumi karena ukurannya hampir sama dengan Bumi dan atmosfernya yang cukup tebal. Tetapi kemudian diketahui bahwa kondisi Venus sebenarnya terlalu ekstrim bagi kehidupan. Temperatur rata-ratanya mencapai 460 derajat Celcius, rekor tertinggi di tata surya. Bahkan Merkurius yang lebih dekat ke Matahari kalah panas dari Venus.
Jawaban dari misteri penyebab panasnya Venus adalah kandungan utama atmosfernya. Dominasi karbondioksida di udara Venus (mencapai 95%) menyebabkan terjadinya efek rumah kaca yang berkelanjutan. Panas Matahari yang diserap atmosfer kemudian dipantulkan oleh permukaan. Tetapi panas hasil pantulan itu dipantulkan balik oleh awan karbondioksida yang tebal. Karena tidak ada panas yang dapat keluar dari planet Venus, udara di Venus pun memanas secara kontinu.
Fase Venus hanya bisa diamati dalam heliosentrisme (Sumber: telescope1609.com)
Fase Venus hanya bisa diamati dalam heliosentrisme (Sumber: telescope1609.com)
Rotasi Dan Revolusi
Periode rotasi Venus adalah 243 hari Bumi dan periode revolusinya 224 hari Bumi. Sekilas bisa kita simpulkan bahwa satu hari di Venus lebih lama dari 1 tahunnya. Tetapi kenyataannya tidaklah begitu karena periode rotasi tersebut bukanlah periode harinya. Satu hari di Venus hanya 116 hari, masih lebih cepat daripada Merkurius. Uniknya, putaran rotasi Venus berlawanan dengan putaran rotasi Bumi. Jadi jika kita berada di Venus kita akan menyaksikan Matahari terbit di barat dan terbenam di timur.
Arah rotasi Venus yang terbalik itu biasa disebut dengan istilah retrograde alias searah dengan putaran jarum jam jika kita melihatnya dari kutub utara ekliptika. Namun kini diketahui bahwa sebenarnya kutub rotasinyalah yang terbalik. Inklinasi kutub utara rotasi Venus terhadap kutub utara ekliptika adalah 179 derajat, sangat besar dibandingkan Bumi yang hanya 23,5 derajat saja. Penyebab inklinasi sebesar ini diduga adalah karena ada benda besar yang menabrak Venus di awal pembentukannya dulu.
Pengamatan Dan Misi Penerbangan
Tebalnya awan di Venus membuat pengamatan optik landas Bumi terhadap permukaannya tidak dapat dilakukan. Pengamatan spektroskopi, radar, dan ultraviolet pun hanya memberikan sedikit informasi tambahan. Menyadari hal ini, para peneliti kemudian merencanakan berbagai misi penerbangan ke Venus untuk melakukan pengamatan dari dekat. Misi yang pertama adalah pengiriman wahana Venera 1 oleh Uni Soviet di tahun 1961. Wahana tersebut direncanakan untuk menumbuk Venus namun gagal 7 hari setelah peluncurannya.
Misi yang berhasil pertama kali dalam meneliti Venus adalah pengiriman wahana Mariner 2 oleh Amerika Serikat di tahun 1962, setelah Mariner 1 gagal saat peluncuran. Wahana Mariner 2 tersebut melintas-dekat Venus dari jarak sekitar 34.000 km dan memberikan informasi berharga tentang tingginya temperatur permukaan Venus, sekaligus memusnahkan harapan bagi manusia untuk menggunakan Venus sebagai tempat tinggal kedua.
Setelah misi Mariner 2 itu, ada banyak misi lainnya yang meraih kesuksesan. Seperti Venera 3 yang menjadi wahana yang pertama kalinya masuk ke atmosfer planet lain, Venera 7 yang berhasil mengirimkan data untuk pertama kalinya dari permukaan planet lain, dan Pioneer Venus Orbiter yang mengorbit dan meneliti Venus selama 13 tahun sejak 1978.
Pengiriman wahana ke Venus itu sendiri menjadi salah satu tonggak penting dalam penjelajahan tata surya. Keberhasilan terbang lintas-dekat Venus kemudian diikuti dengan keberhasilan yang sama di Mars. Perlahan tapi pasti semua planet pun akhirnya berhasil diamati dari dekat. Pendaratan wahana di Venus dan Mars juga menarik untuk ditunggu kelanjutannya, siapa tahu salah satu atau bahkan keduanya bisa diubah menjadi planet yang ramah bagi kehidupan suatu saat nanti.

10 Fakta dan Informasi Menarik tentang Planet Merkurius

10 Fakta dan Informasi Menarik tentang Planet Merkurius

Planet Merkurius

Nama Merkurius diambil dari nama dewa perdagangan bangsa Romawi.
Setelah Pluto dikeluarkan dari kelompok planet di tata surya kita, Merkurius menjadi planet terkecil.
Jika bumi seukuran bola bisbol, maka Merkurius akan memiliki ukuran sebesar bola golf.
Dilihat dari Merkurius, ukuran matahari akan terlihat hampir tiga kali lebih besar dibandingkan jika dilihat dari bumi.
Berikut adalah fakta mengenai Merkurius:
1. Merkurius adalah planet terdekat dengan Matahari.
Orbit Merkurius berbentuk oval dengan jarak terdekat ke matahari sekitar 47 juta km dan jarak terjauh 70 juta km.
Planet ini menyelesaikan orbit mengelilingi matahari dalam waktu 88 hari dan melaju dengan kecepatan hampir 50 km per detik.
2. Keberadaan Merkurius telah dikenal sejak sebelum abad ketiga SM.
Orang Yunani kuno memberi planet ini dua nama yaitu Apollo ketika muncul sebagai bintang pagi dan Hermes ketika terlihat sebagai bintang malam.
3. Permukaan Merkurius sangat menyerupai bulan.
Permukaan Merkurius terdiri dari ribuan kawah akibat tabrakan dengan meteor.
Kontur Merkurius beraneka ragam mulai dari dataran hingga pegunungan dengan ketinggian lebih dari 1 km.
4. Merkurius memiliki inti besi besar yang diperkirakan sebagian berbentuk cair.
Interior Merkurius terdiri dari inti besi besar dengan radius 1.800 sampai 1.900 km, hampir 75 persen dari diameter Merkurius dan hampir seukuran dengan bulan.
Karena memiliki inti besar, kulit terluar Merkurius hanya setebal 500 sampai 600 km.
5. Merkurius memiliki atmosfer sangat tipis.
Atmosfer Merkurius terdiri dari atom berbagai macam unsur. Akibat permukaan planet yang panas, atom-atom ini dengan cepat terlepas ke luar angkasa.
6. Merkurius adalah planet ekstrem.
Variasi suhu di Merkurius bisa berkisar dari 90 K sampai 700 K. Suhu di Venus lebih tinggi dibanding Merkurius, namun Venus memiliki variasi suhu yang lebih sempit.
7. Merkurius tidak memiliki satelit atau bulan.
Sampai saat ini tidak ada satu satelit pun yang bisa diidentifikasi sebagai milik Merkurius.
8. Sampai tahun 1965, para ilmuwan berpikir bahwa sisi yang sama selalu menghadapi Matahari.
Pada tahun 1965, astronom menemukan bahwa Merkurius menyelesaikan tiga rotasi untuk setiap dua kali mengorbit mengelilingi Matahari.
Hal ini menjadikan satu hari di Merkurius amat panjang jika dibandingkan dengan bumi yaitu 176 hari.
9. Basin Caloris memiliki diameter sekitar 1.300 km.
Salah satu fitur utama Merkurius adalah adanya banyak kawah akibat tumbukan dengan asteroid.
Selama 1/2 triliun tahun, ukuran Merkurius menyusut antara 2 hingga 4 km seiring planet yang mulai mendingin.
Kerak luar Merkurius, yang disebut litosfer mengompresi dan memiliki kekuatan cukup untuk mencegah magma mencapai permukaan sehingga secara efektif mengakhiri periode aktivitas geologi.
10. Merkurius adalah planet yang paling sedikit diteliti diantara planet dalam.
Hanya satu pesawat ruang angkasa yang pernah mengunjungi Merkurius yaitu Mariner 10 pada tahun 1974-75.
Mariner 10 antara lain menemukan bahwa Merkurius memiliki medan magnet yang sangat lemah, mirip, tapi lebih lemah daripada bumi.[]

Pluto

Planet Pluto, Kini Tinggal Kenangan

11.07 Posted by Much Rozin

Planet jupiter

10 Fakta dan Informasi Menarik tentang Planet Jupiter

planet jupiter1

Jupiter adalah planet terbesar berdasarkan volume dan massa di tata surya.
Selain luar biasa dalam hal ukuran, terdapat fakta menarik lain tentang Jupiter yang mungkin mengejutkan Anda.
Berikut adalah fakta dan informasi mengenai planet raksasa Jupiter:
1. Red spot (bintik merah) di Jupiter sebenarnya merupakan badai yang berukuran lebih besar dari bumi.
Bintik merah ini merupakan salah satu ciri khas Jupiter yang sudah ditemukan selama setidaknya 300 tahun dan belum menunjukkan tanda-tanda akan mereda.
Meskipun bintik merah nampak kecil dibanding ukuran Jupiter, tapi badai ini dapat dengan mudah menelan bumi saat melewatinya.
2. Jupiter memiliki cincin.
Planet bercincin umumnya identik dengan Saturnus. Kenyataannya, semua planet Jovian (harfiah: planet yang seperti Jupiter) sebenarnya memiliki cincin.
Hanya saja, cincin yang dimiliki Jupiter amat samar sehingga sulit terlihat bahkan dengan teleskop sekalipun.
3. Jupiter memiliki gravitasi terkuat diantara semua planet dalam tata surya.
Matahari jelas memiliki tarikan gravitasi yang lebih kuat, namun di antara semua planet, Jupiter adalah jawaranya.
Kekuatan gravitasi rata-rata di permukaan Jupiter lebih dari 3 kali gravitasi bumi.
4. Jupiter adalah planet yang berotasi paling cepat.
Satu hari di bumi berlangsung selama 24 jam. Di sisi lain, Jupiter hanya memerlukan waktu kurang dari 10 jam (9 jam dan 55 menit) untuk melakukan rotasi.
Fakta ini bahkan lebih mengesankan menimbang ukuran Jupiter yang fantastis.
5. Jupiter menghasilkan radiasi sendiri.
Planet dan benda angkasa bisa terlihat dari bumi karena memantulkan cahaya (radiasi) matahari.
Sebagian besar planet mengandalkan cara ini agar bisa terlihat. Namun hal ini tidak berlaku untuk Jupiter.
Jupiter (dan Saturnus melalui proses yang agak mirip) mampu memancarkan energi (radiasi) sendiri.
Penjelasannya, Jupiter sebenarnya mengalami penyusutan dan seiring prosesnya melepaskan energi gravitasi.
6. Jupiter memiliki lebih dari 60 bulan.
Dikatakan lebih dari 60 karena belum diketahui persis berapa bulan yang sebenarnya dimiliki Jupiter.
Selain bulan, berbagai asteroid juga mengorbit Jupiter akibat terperangkap gravitasinya yang kuat.
7. Ganymede merupakan bulan terbesar di Jupiter sekaligus di seluruh tata surya.
Untuk rekor paling besar Jupiter memang juara sejati. Tidak hanya menjadi planet terbesar, bulan terbesar yang dimiliki Jupiter juga merupakan yang terbesar di tata surya.
8. Jupiter terlihat langsung tanpa menggunakan teleskop.
Tidak hanya bisa dilihat langsung pada langit malam yang cerah, Jupiter juga merupakan salah satu obyek paling terang di langit.
9. Medan magnet Jupiter 14 kali lebih kuat dari bumi.
Karena medan magnet yang kuat, aurora cerah akan terlihat di Jupiter saat menggunakan peralatan yang tepat.
10. Jupiter pernah ditabrak sebuah komet.
Belum pernah sebelumnya para ilmuwan menyaksikan secara langsung sebuah planet yang ditabrak komet.
Pecahan komet Shoemaker-Levy 9 teramati menabrak Jupiter yang menghasilkan titik gelap di daerah benturan.[]

Bintang

Bintang Baru Raksasa Lahir di Galaksi Bima Sakti

Bintang Baru Raksasa Lahir di Galaksi Bima Sakti

CALIFORNIA - Astronom baru-baru ini mengumumkan penemuan bintang baru yang berukuran besar. Bintang yang dijuluki 'Supersun' ini lahir di galaksi Bima Sakti.

Dilansir Time, Kamis (11/7/2013), astronom berpikir bahwa bintang yang sangat awal (baru lahir) di alam semesta ini merupakan 'monster'. Bintang raksasa tersebut konon memiliki ukuran 100 kali lipat lebih besar ketimbang matahari sistem tata surya.

Bintang baru tersebut mampu berpijar melalui bahan bakar nuklir yang dimilikinya selama beberapa juta tahun sebelum meledak dalam peristiwa cataclysmic yang dikenal dengan nama supernovas. Astronom melalui berbagai pengukuran percaya bahwa ledakan supernovas ini merupakan cikal bakal terbentuknya bintang baru di alam semesta.

Astronom meyakini bintang yang terbentuk dalam waktu miliaran tahun ini memiliki perbedaan, khususnya dari segi ukuran. Bintang-bintang yang paling umum di Bima Sakti ialah 'M-dwarfs', yang memiliki ukuran hanya setengah dari matahari, namun memiliki jumlah delapan kali lipat lebih banyak.

Galaksi Bima Sakti kabarnya memiliki beberapa bintang masif, tetapi jumlahnya sedikit. Bintang masif di galaksi ini hanya satu dari 10 ribu bintang lainnya dan itu pun telah mati.

Astronom melaporkan temuan mereka dalam jurnal Astronomy & Astrophysics. Mereka menggunakan bantuan teleskop Atacama Large Millimeter-submillimeter Array (ALMA), yang digunakan selama empat bulan.

"Tidak hanya bintang-bintang langka. Namun, kelahiran mereka (bintang baru) sangat cepat dan 'masa kecil' mereka sangat pendek. Sehingga, menemukan objek masif di awal evolusinya merupakan hasil yang spektakuler," jelas peneliti dari University of Manchester di Inggris, Gary Fuller.

Astronom menangkap bintang baru ini dalam bentuk formasinya, tanpa awan gas dingin serta debu yang mengambang. Jarak bintang ini ialah 11 ribu tahun cahaya dari Bumi.
(fmh)

MATAHARI

Pengertian dan Arti Matahari Beserta Susunan Lapisan Matahari

Pengertian dan Arti Matahari Beserta Susunan Lapisan Matahari
(Pengertian dan Arti Matahari Beserta Susunan Lapisan Matahari) – Matahari adalah bintang terdekat dengan Bumi dengan jarak rata-rata 149.680.000 kilometer (93.026.724 mil). Matahari serta kedelapan buah planet (yang sudah diketahui/ditemukan oleh manusia) membentuk Tata Surya. Matahari dikategorikan sebagai bintang kecil jenis G.
Matahari adalah suatu bola gas yang pijar dan ternyata tidak berbentuk bulat betul. Matahari mempunyai katulistiwa dan kutub karena gerak rotasinya. Garis tengah ekuatorialnya 864.000 mil, sedangkan garis tengah antar kutubnya 43 mil lebih pendek. Matahari merupakan anggota Tata Surya yang paling besar, karena 98% massa Tata Surya terkumpul pada matahari.
Di samping sebagai pusat peredaran, matahari juga merupakan pusat sumber tenaga di lingkungan tata surya. Matahari terdiri dari inti dan tiga lapisan kulit, masing-masing fotosfer, kromosfer dan korona. Untuk terus bersinar, matahari, yang terdiri dari gas panas menukar zat hidrogen dengan zat helium melalui reaksi fusi nuklir pada kadar 600 juta ton, dengan itu kehilangan empat juta ton massa setiap saat.
Matahari dipercayai terbentuk pada 4,6 miliar tahun lalu. Kepadatan massa matahari adalah 1,41 berbanding massa air. Jumlah tenaga matahari yang sampai ke permukaan Bumi yang dikenali sebagai konstan surya menyamai 1.370 watt per meter persegi setiap saat. Matahari sebagai pusat Tata Surya merupakan bintang generasi kedua. Material dari matahari terbentuk dari ledakan bintang generasi pertama seperti yang diyakini oleh ilmuwan, bahwasanya alam semesta ini terbentuk oleh ledakan big bang sekitar 14.000 juta tahun lalu.
Menurut Albert Einstein, besarnya energi dalam reaksi inti sama dengan besarnya massa yang hilang dialikan kuadrat kecepatan cahaya.
Pernyataan tersebut dapat dirumuskan dengan persamaan sebagai berikut:
E= m x c2
Keterangan:
E = energi matahari (joule)
m=massa inti yang hilang(kg)
c =kecepatan cahaya dalam ruang hampa udara yang besarnya 3 x 108 m/s
Susunan Lapisan Matahari:
Lapisan Inti Matahari
Inti matahari adalah tempat berlangsungnya reaksi fusi hidrogen menjadi inti helium dan menghasilkan reaksi yang sngat besar. Suhu inti matahari mencapai 15 juta kelvin.
Lapisan Fotosfera pada Matahari
Lapisan Fotosfera adalah bagian permukaan matahari yang dapat kalian lihat sehari-hari, atau disebut juga lapisan cahaya. Suhu di bagian dalam fotosfera kira-kira 6000 kelvin.
Lapisan Kromosfera pada Matahari
Lapisan kromosfera dapat terlihat saat terjadi gerhana matahari. Kromosfera tersusun dr lapisan hidrogen. Suhu lapisan kromosfera di dekat korona mencapai 10.000 kelvin, sedangkan di lapisan luarnya kurang lebih 4000 kelvin
Lapisan Korona pada Matahari
Lapisan Korona ini dapat dilihat pada saat terjadi gerhana matahari berupa lingkaran putih yang mengelilingi matahari. Lapisan korona mengandung gas yang sangat tipis bersuhu 1 juta kelvin. Korona berwarna abuabu akibat tumbukan ion-ion pada suhu yang sangat tinggi.
Beberapa Susunan Lapisan Matahari
Beberapa Susunan Lapisan Matahari

Black Hole

Penjelasan Al-Qur`an tentang Black Hole atau Lubang Hitam

Barangkali penemuan kosmologi modern terpenting adalah apa yang disebut Black Hole (Lobang Hitam) yang menunjuk kepada bintang-bintang yang sangat berat massanya. Bintang merupakan entitas yang melewati fase pembentukan, kemudian ia membesar dan berkembang hingga sampai fase kematian. Nah, Black Hole itu berada pada fase terakhir. Ketika volume bintang itu berkembang dengan skala yang besar, maka gravitasinya meningkat hingga batas-batas yang sangat besar, sehingga ia menarik segala sesuatu, hingga cahaya tidak bisa terlepas dari gravitasnya yang besar.

Karena itu, kita tidak mungkin melihat benda ini selama-lamanya karena ia sangat terssaljuyi. Dan karena itulah ia disebut Black Hole. Para ilmuwan menyatakan bahwa benda ini berjalan di alam semesta dengan kecepatan yang tinggi dan menarik setiap benda yang mendekatinya. Seandainya kita meminta para astronom untuk mendefinisikan mahluk yang menakjubkan ini secara ilmiah dan sesuai dengan penemuan mereka yang paling baru, maka mereka akan mengatakan:
1. Black Hole adalah bintang yang berat massanya dan terssaljuyi sehingga tidak bisa dilihat.
2. Makhluk ini berjalan dengan kecepatan mencapai puluhan ribu kilometer per detik.
3. Black Hole menarik, menekan, dan membersihkan setiap sesuatu yang ditemuinya dalam perjalanannya.

Nah, sekarang kita merujuk kepada isyarat al-Qur’an mengenai benda tersebut. Allah berfirman yang makna harfiahnya sebagai berikut, ‘Maka aku bersumpah dengan khunnas, yang berjalan lagi menyapu.’ (at-Takwir: 15-16)

Mari kita cermati maknanya dan sejauh mana kesesuaiannya dengan data-data sain modern.
Kata khunnas berarti sesuatu yang tidak terlihat selama-lamanya. Kata ini terbentuk dari kata khanasa yang berarti terssaljuyi. Karena itu, setan dalam surat an-Nas disebut khannas karena ia tidak terlihat. Kata al-jawari berarti yang berjalan atau berlari. Dan kata al-khunnas terambil dari kata kanasa yang berarti menarik sesuatu yang dekat dan menghimpun kepada dirinya dengan kuat. Dan inilah yang benar-benar terjadi pada Black Hole, tepat seperti yang dibicarakan al-Qur’an.

Al-Qur’an Mengungguli Astronom

Sain menyebut benda ini dengan Black Hole, tetapi penamaan ini tidak tepat. Karena istilah ‘Hole’ berarti kosong, dan itu sama sekali berlawanan dengan bintang-bintang yang memiliki massa yang berat sekali. Dan kata ‘Black’ juga tidak tepat secara ilmiah, karena benda ini tidak memiliki warna, karena ia tidak mengeluarkan suatu cahaya yang bisa dilihat.
Karena itu, kata khunnas adalah kata yang mendeskripsikan hakikat makhluk tersebut secara tepat. Dan kata khunnas yang berarti menyapu itu kita temukan di akhir artikel-artikel ilmiah tentang makhluk ini. Bahkan para ilmuwan menyatakan, ‘Benda itu menyapu ruang angkasa.’
Gambar tsb menunjukkan letupan suatu bintang karena kehabisan seluruh bahan bakarnya, dan ia mulai membentuk Black Hole (khunnas), karena energi pada bintang ini tidak lagi cukup baginya untuk eksis sebagai bintang. Inilah yang mengakibatkan bintang itu memudar dan meningkat gravitasinya. Dan karena itu al-Qur’an menyebut benda ini dengan kata al-jawari al-khunnas yang berarti yang berjalan dan berlari.

Fakta dan Angka

Mengenai bobotnya, Black Hole seberat bumi itu diameternya kurang dari satu sentimeter saja! Dan Black Hole seberat matahari itu diamenternya hanya 3 km. Subhanallah!
Black Hole ukuran sedang itu beratnya 10.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000 kilogram, atau 10 pangkat 31, dengan diameter 30 km saja. Ada banyak Black Hole di pusat galaksi kita dan galaksi-galaksi lain, dan satunya memiliki berat jutaan kali berat matahari.

Bagaimana Ilmuan Melihat Benda ini?

Bagaimana ia bisa dilihat sedangkan ia tidak mengeluarkan pancaran cahaya? Muncul pemikiran dari seorang peneliti bahwa Black Hole itu memiliki ukuran tertentu, dan ia berjalan di ruang angkasa. Ia pasti akan lewat di depan sebuah bintang sehingga cahayanya tertutup dari kita, seperti kejadian gerhana matahari. Setelah ide itu dilaksanakan dan terbukti benar, maka para ilmuwan sepakat bahwa cahaya bintang tersebut tertutup karena lewatnya Black Hole, sehingga mengakibatkan tertutupnya pancaran cahaya yang bersumber dari bintang tersebut. Hal itu terjadi selama jangka waktu tertentu, kemudian bintang tersebut kembali menunjukkan sinarnya.

Tata Surya

Tata Surya (Teori Terbentuknya & Anggota Tata Surya)

Tata Surya menjadi kajian favorit penulis pribadi. Dalam mengkaji tata surya, kita di ajak mempelajari banyak hal seperti bagaimana tata surya terbentuk dan juga mempelajari anggota-anggota dalam tata surya. Nah melanjutkan artikel sebelumnya yang membahas tentang Jagat Raya dan Galaksi, pada kesempatan kali ini Zona Siswa akan mencoba menjabarkan tentang tata surya : teori terbentuknya serta anggota-anggota tatasuray seperti matahari, planet, asteroid, meteor, dan komet. Semoga bermanfaat. Check this out!!!

Jagat raya ini banyak terdapat galaksi, dan bumi kita berada pada salah satu galaksi tersebut yaitu galaksi bima sakti. Dalam galaksi bima sakti sendiri, terdapat berjuta-juta bintang, sedangkan matahari kita adalah salah satu bintang yang ada di dalam galaksi bima sakti. Matahari merupakan pusat tata surya kita. Matahari mempunyai sejumlah anggota diantaranya planet, asteroid, meteor dan komet yang membentuk suatu susunan yang disebut sistem tata surya.

A. Teori Terjadinya Tata Surya

Bagaimana Matahari, planet, dan satelit yang bekerja secara teratur dalam Tata Surya ini terjadi? Pertanyaan inilah yang menggelayuti pikiran manusia dan sampai sekarang pun belum diperoleh jawaban yang benar-benar memuaskan. Meskipun demikan, terdapat beberapa ahli yang mengungkapkan teori-teori terbentuknya sistem tata surya kita, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Teori Nebula
Teori ini pertama kali dikemukakan oleh Immanuel Kant dan Laplace pada tahun 1796. Menurut teori ini mula-mula ada kabut gas dan debu (nebula) yang sebagian besar terdiri atas hidrogen dan sedikit helium. Nebula mengisi seluruh alam semesta, karena proses pendinginan kabut gas tersebut menyusut dan mulai berputar. Proses ini mula-mula berjalan lambat, selanjutnya semakin cepat dan bentuknya berubah dari bulat menjadi semacam cakram. Sebagian besar materi mengumpul di pusat cakram, yang kemudian menjadi matahari sedangkan sisanya tetap berputar dan terbentuklah planet beserta satelitnya.

2. Teori Planetesimal
Teori ini menyatakan bahwa suatu ketika sebuah bintang melintasi ruang angkasa dengan cepat dan berada dekat sekali dengan matahari. Daya tarik bintang ini sangat besar sehingga menyebabkan pasang di bagian gas panas matahari. Akibatnya, massa gas terlempar dari Matahari dan mulai mengorbit. Karena daya tarik matahari, massa gas itu tertahan dan bergerak mengelilingi Matahari. Ketika massa gas menjadi dingin, bentuknya berubah menjadi cairan kemudian memadat. Akhirnya, massa gas itu menjadi planet yang ada sekarang, termasuk Bumi kita.

3. Teori Pasang
Teori ini juga didasarkan atas ide benturan. Teori ini mengatakan bahwa planet-planet terbentuk langsung oleh gas asli matahari yang tertarik oleh sebuah bintang yang melintas di dekatnya. Jadi, teori ini awalnya hampir sama dengan teori Planetesimal. Perbedaannya bahwa pada teori ini planet tidak terbentuk oleh planetesimal.

Menurut teori ini, ketika bintang mendekat atau bahkan menyerempet Matahari, tarikan gravitasinya menyedot filamen gas yang berbentuk cerutu panjang. Filamen yang membesar di bagian tengahnya dan mengecil di kedua ujungnya, filamen inilah akhirnya yang membentuk sebuah planet.

4. Teori Lyttleton (Bintang Kembar)
Teori Bintang Kembar dikemukakan oleh seorang astronom ber kebangsaan Inggris yang bernama Lyttleton (1930). Teori ini mengemukakan bahwa awalnya matahari merupakan bintang kembar yang satu dengan lainnya saling mengelilingi. Pada suatu masa, melintas bintang lain dan menabrak salah satu bintang kembar tersebut kemudian menghancurkannya menjadi bagian-bagian kecil yang terus berputar dan mendingin menjadi planetplanet yang mengelilingi bintang tetap bertahan, yaitu matahari.

5. Teori Awan Debu
Teori ini mengatakan, bahwa calon Tata Surya semula merupakan awan yang sangat luas. Awan yang terdiri atas debu dan gas kosmos itu diperkirakan berbentuk seperti sebuah piring. Ketidakteraturan dalam awan itu menyebabkan terjadinya perputaran. Debu dan gas yang berputar berkumpul menjadi satu.

Sementara debu dan gas itu terus berputar, hilanglah awannya. Partikel-partikel debu yang keras saling berbenturan, melekat, dan kemudian menjadi planet. Berbagai gas yang terdapat di tengah awan berkembang menjadi matahari.
Sistem Tata Surya | www.zonasiswa.com
B. Anggota Tata Surya

Seperti yang telah kamu ketahui di depan bahwa Tata Surya terdiri atas Matahari (pusat Tata Surya), planet-planet yang mempunyai orbit berbentuk elips, meteor, asteorid, komet, dan satelit alami yang bergerak mengelilinginya. Untuk lebih jelasnya, berikut beberapa sifat yang dimiliki oleh anggota Tata Surya kita.

1. Matahari

Matahari adalah pusat Tata Surya. Ukuran garis tengah Matahari adalah seratus kali lebih besar dari Bumi. Sungguh besar, bukan? Walaupun begitu, untuk ukuran jagat raya Matahari termasuk bintang yang kecil. Masih ada bintang yang besarnya seratus kali dari Matahari.

Jarak Matahari ke Bumi sekitar 150 juta kilometer. Jarak Matahari ke Bumi disebut satu satuan astronomi (1 sa). Waktu yang dibutuhkan oleh sinar Matahari untuk sampai ke Bumi 8,33 menit.

Matahari terdiri atas bagian inti dan lapisan kulit. Bagian kulit Matahari terdiri atas lapisan fotosfera, khromosfera, dan korona. Fotosfera merupakan gas yang dipancarkan ke segala penjuru. Di atas fotosfera terdapat lapisan khromosfera. Korona berada pada bagian terluar Matahari, berupa lidah api yang menyala-nyala.

Seperti halnya bintang lainnya, Matahari mengeluarkan energi hasil reaksi nuklir yang sangat dahsyat. Pancaran energi hasil reaksi nuklir pada bagian inti menghasilkan panas sebesar 15.000.000°C. Bandingkan dengan suhu pada permukaannya yang hanya 6.000°C. Sungguh luar biasa panas, bukan? Oleh karena itu di dalam Matahari tidak ada benda padat. Semuanya berupa

2. Planet

Planet merupakan benda angkasa yang tidak memiliki cahaya sendiri, berbentuk bulatan dan beredar mengelilingi matahari. Sebagian besar planet memiliki pengiring atau pengikut planet yang disebut satelit yang beredar mengelilingi planet.

Dalam sistem tata surya terdapat delapan planet. Berdasarkan urutan nya dari matahari. Planet-planet tersebut terdiri atas Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus, beredar mengelilingi matahari pada orbit atau garis edarnya masing-masing dalam suatu sistem tata surya.

Berdasarkan massanya, planet dalam sistem tata surya kita dibagi menjadi dua, yaitu:
  • Planet Bermassa Besar (Superior Planet), terdiri atas Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
  • Planet Bermassa Kecil (Inferior Planet), terdiri atas Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars.

Sedangkan berdasarkan Jaraknya ke Matahari, planet di bagi menjadi dua, yaitu:
  • Planet Dalam (Interior Planet), yaitu planet-planet yang jarak rata-ratanya ke matahari lebih dekat dari jarak rata-rata bumi ke matahari atau lintasannya berada di antara lintasan bumi dan matahari. Berdasarkan kriteria tersebut, maka yang termasuk Planet Dalam adalah Merkurius dan Venus.
  • Planet Luar (Eksterior Planet), yaitu planet-planet yang jarak rata-ratanya ke matahari lebih jauh dari jarak rata-rata bumi ke matahari atau lintasannya berada di luar lintasan bumi. Planet-planet yang termasuk ke dalam kelompok planet luar, yaitu Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.

Sidang Umum Perkumpulan Astronomi Internasional (International Astronomical Union/IAU) ke-26 yang berlangsung di Praha, Republik Ceko, pada tanggal 25 Agustus 2006 telah memutuskan beberapa keputusan yang penting, di antaranya adalah resolusi 5A yang berisi mengenai definisi sebuah planet. Suatu benda angkasa dapat disebut sebagai planet apabila memiliki syarat-syarat sebagai berikut.
  • Berada dalam suatu orbit yang mengelilingi matahari.
  • Mempunyai berat yang cukup untuk gravitasi dirinya dalam mengatasi tekanan rigid supaya ia menjadi satu ekuilibrium hidrostatik (bentuk hampir bulat).
  • Merupakan objek yang dominan dalam orbitnya sendiri.

Planet Pluto, berdasarkan keputusan sidang IAU, tidak memenuhi syarat sebagai sebuah planet karena Pluto memiliki orbit yang tumpang tindih dengan Neptunus. Hal ini menunjukkan Pluto sebagai sebuah objek yang tidak dominan di orbitnya sendiri.

Berikut ini beberapa karakteristik khas dari planet-planet dalam Tata Surya.

Merkurius
Merkurius merupakan planet terdekat dengan Matahari. Kedekatan ini mengakibatkan suhu di Merkurius sangat panas. Panas siang hari di Merkurius sangat tinggi, konon mampu melelehkan timah yang melapisi kaleng. Jarak antara Matahari dengan Merkurius kurang lebih 57 juta km. Sedangkan jarak dengan Bumi sekitar 92 juta km. Ukurannya hanya 27% dari ukuran Bumi. Merkurius mengelilingi matahari (revolusi) memerlukan waktu 88 hari, sedangkan rotasinya memerlukan waktu 59 hari. Planet tersebut begitu lambat berputar sehingga satu hari hampir sama lamanya dengan satu tahun di Bumi.

Venus
Venus adalah planet kedua setelah Merkurius. Planet ini adalah planet yang paling terang di antara planet yang lain karena jaraknya yang relatif dekat dengan planet Bumi. Garis tengah planet ini kurang lebih 12.205 kilometer dan besarnya hampir sama dengan Bumi. Waktu yang diperlukan untuk mengelilingi matahari adalah 224,7 hari dan waktu rotasinya selama 225 hari atau kurang lebih 7,5 bulan. Jarak Venus dengan matahari adalah 108.210.000 km.

Bumi
Bumi merupakan planet yang berada pada urutan ketiga dari matahari. Jarak rata-ratanya ke matahari sekitar 150 juta km. Periode revolusinya sekitar 365,25 hari dan periode rotasinya sekitar 23 jam 56 menit dengan arah barat-timur. Bumi memiliki satu satelit yang selalu beredar mengelilingi bumi, yaitu Bulan (The Moon).

Mars
Planet Mars adalah planet terluar yang paling dekat dengan Bumi. Pada malam hari kadang kita melihat sebuah ”bintang” cemerlang yang bercahaya kemerahan. Itulah Mars atau planet merah. Namanya berasal dari nama dewa perang Romawi. Planet ini memiliki diameter kira-kira 6.800 km atau sekitar setengah diameter Bumi. Masa rotasi Mars adalah 24 jam 37 menit dan masa revolusinya 687 hari. Mars memiliki dua buah satelit, yaitu Deimos dan Phobos, temperaturnya lebih rendah dibandingkan dengan temperatur di Bumi.

Yupiter
Yupiter adalah planet terbesar yang ada di dalam Tata Surya. Jika kita bayangkan Yupiter sebagai wadah, maka ia mampu menampung sebanyak 1310 planet seukuran Bumi. Tetapi tidak sebanding dengan besarnya, berat Yupiter hanya dua setengah kali Bumi. Planet ini lembek, permukaannya hanya berupa gas helium dan hidrogen cair yang terbungkus awan yang bergerak. Keunikan lain yang dimiliki Yupiter, yaitu rotasi yang paling cepat, hanya membutuhkan 10 jam. Sedangkan masa revolusinya membutuhkan waktu yang sangat lama, yaitu 12 tahun.

Saturnus
Saturnus merupakan planet terbesar kedua setelah Yupiter, diameternya sekitar 120.200 km. Periode rotasinya sekitar 10 jam 14 menit dan revolusinya sekitar 29,5 tahun. Planet ini memiliki tiga cincin tipis yang arahnya selalu sejajar dengan ekuatornya, yaitu Cincin Luar, Cincin Tengah, dan Cincin Dalam. Diameter Cincin Luar Planet Saturnus adalah sekitar 273.600 km, Cincin Tengah sekitar 152.000 km, dan Cincin Dalam memiliki diameter sekitar 160.000 km. Antara Cincin Dalam dan permukaan Saturnus dipisahkan ruang kosong berjarak sekitar 11.265 km. Planet Saturnus memiliki atmosfer yang sangat rapat terdiri atas hidrogen, helium, metana, dan amoniak. Planet ini memiliki satelit yang jumlahnya sekitar 11 satelit, di antaranya Titan, Rhea, Thetys, dan Dione.

Uranus
Planet Uranus memiliki diameter 49.000 km, hampir empat kali lipat dari diameter bumi. Periode revolusinya sekitar 84 tahun, sedangkan rotasinya sekitar 10 jam 49 menit. Berbeda dengan planet lainnya, sumbu rotasi pada Planet Uranus searah dengan arah datangnya sinar matahari sehingga kutubnya seringkali menghadap ke arah matahari. Atmosfer Uranus dipenuhi oleh hidrogen, helium, dan metana. Di luar batas atmosfer Planet Uranus terdapat lima satelit yang mengelilinginya, yaitu Miranda, Ariel, Umbriel, Titania, dan Oberon. Jarak rata-rata Planet Uranus ke matahari sekitar 2.870 juta km. Seperti halnya dengan Yupiter dan Saturnus, planet ini pun merupakan planet raksasa yang sebagian besar massanya berupa gas. Planet Uranus merupakan planet bercincin, ketebalan cincinnya sekitar satu meter terdiri atas partikel-partikel gas yang sangat tipis dan redup.

Neptunus
Kondisi di Neptunus tidak berbeda jauh dari Uranus, terdiri atas gas. Ukuran Neptunus juga besar, meskipun tidak sebesar Yupiter. Jika diumpamakan wadah kosong, Neptunus mampu menampung 60 planet seukuran Bumi. Satu tahun di Neptunus sama dengan 165 tahun di Bumi sedangkan satu hari di sana sekitar 16 jam di Bumi. Sejak tahun 1984, para ahli telah menduga bahwa Neptunus mempunyai cincin. Dugaan ini terbukti setelah pesawat angkasa Voyager 2 berhasil mendekati Neptunus dan memastikan bahwa Neptunus memiliki paling tidak tiga lapis cincin.

3. Asteroid

Asteroid merupakan planet berbatu yang kecil (diameter 1.700 km) dengan jumlah yang sangat banyak. Dalam Tata Surya terdapat beribu-ribu asteroid yang juga mengelilingi Matahari. Asteroid yang orbitnya melewati orbit bumi dinamakan asteroid Apollo. Selain itu, banyak di antara asteroid yang sudah diberi nama sesuai dengan nama penemunya.

Sebagian besar kelompok asteroid dijumpai berada di antara orbit planet Mars dan Yupiter. Daerah ini dikenal sebagai Sabuk Utama (Main Belt). Selain asteroid yang mendiami daerah Sabuk Utama, ada pula kelompok asteroid dengan orbit yang berbeda, seperti kelompok Trojan dan kelompok asteroid AAA (Triple A Asteroids-Amor, Apollo, Aten).

4. Meteor

Ketika kita melihat sejenak ke langit yang cerah pada malam hari, tampak seberkas cahaya bergerak cepat lalu hilang. Itulah meteor. Meteor atau disebut juga bintang jatuh merupakan bagian dari asteroid yang terpisah. Meteor yang jatuh mengarah ke Bumi akan tampak seperti bola api.

Meteor yang jatuh terkadang sangat banyak dan disebut sebagai hujan meteor. Ketika terjadi hujan meteor, jutaan meteor masuk ke dalam atmosfer Bumi, tetapi sebagian besar terbakar habis sebelum mencapai permukaan Bumi. Kadang-kadang meteor yang besar tidak terbakar habis dan akhirnya sampai ke permukaan Bumi dan disebut sebagai meteorit.

Meteor besar yang jatuh ke Bumi akan membentuk kawah besar seperti kawah Barringer di wilayah Arizona. Kawah ini terbentuk oleh meteor yang jatuh kira-kira 40.000 tahun yang lalu.

5. Komet

Komet merupakan benda angkasa yang terlihat bercahaya dikarenakan adanya gesekan atom-atom di udara. Ukurannya dapat melebihi 10 mil dan mempunyai ekor yang panjangnya jutaan mil. Oleh karena itu, komet sering disebut juga bintang berekor. Ciri khas komet adalah ekornya yang sangat panjang. Panjangnya bisa mencapai 100 juta km. Inti komet disebut nukleus yang terdiri atas bongkahan es serta gas yang telah membeku. Diameter nukleus bisa mencapai 10 km. Ekor merupakan bagian dari komet, berasal dari coma yang menyelimuti inti komet. Diameter coma bisa mencapai 100.000 km.

Semoga artikel tersebut di atas tentang Tata Surya (Teori Terbentuknya & Anggota Tata Surya) bisa menjadi sumber tambahan sobat dalam mempelajari geografi terutama tentang tata surya. Artikel di atas masih jauh dari kata sempurna, untuk itu peran sobat dalam memberikan kritik dan saran yang membangun atas kesalahan baik berupa penulisan maupun pembahasan sunggush sangat berarti. Terima kasih sobat ^^ Maju Terus Pendidikan Indonesia ^^

Monday, January 12, 2015

PUSAT GALAXY

PUSAT GALAXY














Tim astronom menemukan planet alien raksasa berukuran empat kali Yupiter, planet terbesar di Tata Surya, di wilayah pusat galaksi Bimasakti yang sering disebut "Milky Way bulge".

Planet alien itu ditemukan dengan metode yang disebut gravitational microlensing. Dengan metode itu, astronom memanfaatkan dua bintang yang terletak segaris dari sudut pandang Bumi serta menggunakan salah satunya sebagai lensa untuk memperbesar cahaya dari bintang yang jauh.

Dengan teknik tersebut, ditambah dengan adanya distorsi cahaya, astronom bisa menemukan planet-planet yang mengitari sebuah bintang, memperkirakan ukurannya, sekaligus jaraknya, apakah berada di zona yang tepat untuk mendukung kehidupan.

Planet alien di pusat Bimasakti yang ditemukan kali pertama ini masih disebut dengan kodenya, yakni MOA-2011-BLG-293Lb atau belum dinamai. Meski demikian, astronom berhasil menguak beberapa fakta tentangnya.

Astronom, seperti diberitakan Physorg, Kamis (17/10/2013), mengungkapkan bahwa planet itu berada di zona layak huni. Namun, manusia tak bisa berharap menghuninya sebab planet itu ternyata planet gas raksasa.

Temuan ini merupakan temuan planet alien pertama di zona layak huni di pusat Bimasakti. Planet ini berjarak sekitar 25.000 tahun cahaya dari Bumi. Sementara itu, jarak planet dari bintangnya adalah 164,5 juta kilometer.

Penelitian yang membuahkan penemuan planet alien ini dipimpin oleh V Battista dari Departemen Astronomi di University of Ohio. Planet alien sendiri bukan dimaknai sebagai planet milik alien, melainkan planet yang letaknya di luar Tata Surya